Selasa, 13 Maret 2012

Manisnya Ukhwah bersama kelompok Lainnya

Dalam suatu acara.. tiba2 pemateri menyodorkan game yang lumayan Unik..
beliau meminta , semua peserta untuk maju ke depan semua sambil membawa Kertas dan Pulpen..
sambil menunggu arahan dari pemateri , pesertapun sudah berjejer di depan ruangan.
Pemateri meminta agar  para peserta menuliskan satu kata yang terngiang di kepala masing-masing, ketika mendengarkan sebuah "Kata" yang akan diucapkannya..
peserta pun mengangguk
"BOLA" kata pemateri
Langsung saja peserta ada yang menulis, Gawang, Goal, cedera, Wasit, Kerusuhan, Bisnis, Pemain, Messi, Pelatih, Bung, Komentator, Indah, dll
ada yang unik? ya..
ini adalah fenomena yang wajar pada diri seorang insan, "Berbeda" baik fikiran maupun motivasi. Dalam satu acara misalnya saja dalam acara seminar, bisa saja setiap peserta akan memiliki pandangan berbeda mengenai acara tersebut, ada yang senang, ada Galau, ada yang semangat, bahkan ada yang merasa tidak mendapat apa-apa

Hal ini pun tercermin dalam Usaha Umat Islam, yang sedang berusaha mewujudkan Kejayaan Islam..

Dapat sedkiti oleh2 dari Talk Show bersama Ust Salim A Fillah (penulis buku dalam Dekapan Ukhwah)
ada yang bertanya mengenai Ukhwah yang hanya terjaga ketika bersama "Kelompoknya", tapi terasa hambar Tatkala bergesekan dengan kelompok lainnya.
Ya.. inilah Jalan penghambat Kejayaan itu sendiri..


ada 3 solusi yang bisa dilakukan umat sekarang

1. Menyatukan umat Islam dalam satu bendera, dengan pemimpin yang satu
ini adalah cita-cita terbesar Kita sebagai Umat Islam.. dan ini adalah janji Allah,ketika Al-Qur'an menjadi Pedoman dan as-sunah menjadi pegangan

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu kerana nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Ali Imran, 3: 103)

“Sesungguhnya Allah meredhai kamu dalam tiga perkara dan membenci kamu tiga perkara: Dia meredhai kamu apabila kamu beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu kepada-Nya, dan apabila kamu berpegang teguh kepada tali Allah semua dan kamu tidak berpecah-belah,...” (Hadis Riwayat Muslim, 3236)

ada yang berpendapat, SAAT INI mustahil umat Islam bisa bersatu seperti air dan minyak, meski sama-sama Cair, tapi susah untuk menyatu.. oke kita tampung..
kalau ini belum bisa direalisasikan ?
2. "Unsur kepentingan masing-masing kelompok" akan terus bergesekan dalam lingkup medan yang dihadapi, baik medan Dakwahnya, sasaran dakwah, bahkan kader dakwahnya..
sehingga terus menjadi faktor penghambat internal Umat Islam sendiri..
maka solusi yang kedua.. adalah tetap dalam berbagai Bendera tapi men-Sinergikan gerakan kelompok..
Kunci nya adalah Komunikasi + Persiapan yang lengkap
contohnya :
ketika berbagai ORmas melakukan aksi sosial bencana Alam (pengiriman bantuan) mungkin saja akan ada aksi sikut menyikut,  memperebutkn lahan dakwah berupa bantuan kepada masyarakat, ada yang ingin itu, ada yang ingin bantu ini, dll sehingga bukannya mau membantu malah memperhambat bantuan itu sendiri tentu yang jadi korban berikutnya adalah para korban bencana tadi.. bencana Part II ceritanya..


maka men - Sinergikan adalah solusi kedua. misalnya ada Kelompok yang memilik Persiapan yang matang berupa data lengkap ,mengenai desa yang kena musibah, baik jumlah penduduk, jumlah desa yang kena musibah, dst sehingga mampu mengkordinir kelompok lainnya (yang mungkin belum lengkap informasinya ) dan mengarahkan kelompok lain, misalnya kelompok A sanggup memberikan dana berapa? kelompok B mampu memberikat bantuan makanan di desa mana saja + berapa hari sanggupnya? kelompok C bantuan apa + berapa hari mampunya? sehingga kelompok-kelompok lainnya bisa saling mengisi kekosongan yang ada.. dan Terasa Nikmat Kerjasama meski berbeda dalam satu bendera..
tapi, Ego kepentingan masih tetap ada (ngebandel) atas nama ini lah atas nama itu lah..
broo.. akhii.... saudaraku.. Mari kita renungkan.. selama ini yang kita perjuangankan mati-matin Allah atau Kelompok kita? ana teringat nasehat Ustad dalam suatu Kultum
Ketika kita marah dengan seseorang karena Allah, ketika orang itu sadar dan bertobat maka marah kita akan hilang, tapi ketika kita marah dengan seseorang bukan karena Allah, meski si Doi dah minta maaf, maka sampai tujuh turunan lebih.. kemarahan itu akan terus berlanjut sampai ke Generasi selanjutnya.. Na'udzubillah

3. Ini adalah solusi terakhir.. yang ditawarkan
"fastabikul khairat" = Berlomba-lomba dalam kebaikan.





“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Baqarah:148).
wallahu'alam

Artikel Terkait :
 3 Kunci Kebahagiaan yang terlupakan
Jawaban Untuk yang bermasalah
Coretan sang pejuang
Pejuang Islam Perlu Dugem

2 komentar:

  1. ini sebenernya bagus materinya #bacadenganmukaserius. tapi gara2 banyak icon aneh...jadi gimana gitu #sekedarkasimasukan
    salam kenal

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah.. ada yg ngasih masukan.. :) Insyallah.. Menjadi bahan Pertimbangan selanjutnya.. untuk karya berikutnya...
    CUKLON... Ya.. sudah bersedia mampir.. :) salam Kenal..

    BalasHapus

MARI KITA SHARING

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...