Senin, 17 September 2012

Durhaka Kepada Ibu Cukup Dalam Perut

Assalmu’alaikum saudaraku..

Ini cukup penting untuk kaum muslimin muslimat yang budiman maupun budiwoman, dan yang ikhwan maupun akhwat (Maaf Cin, bencong gak dapat lapak Ye)
Sebuah info yang mungkin banyak dilupakan Manusia, info akurat dan terpercaya setajam LIDAH
Loh? Kok LIDAH? Bukannya silet mas?

Kan ceritanya lidah lebih tajam daripada Pedang
Oke kembali ke jalan yang Lurus..
Dengan Tema “Cukup Durhaka di dalam Perut Ibu”
“DURHAKA KEPADA IBU” Sudah menjadi legenda tersendiri untuk anak-anak Indonesia dan sekitarnya.

Sebut saja “Malin Kundang” , kemudian kalau Cerita Rakyat Kalimantan Selatan dikenal seorang cowok bernama “Raden Panganten” (ceritanya persis dengan malin kundang, mungkin yang membedakan selain Lokasi Syuting, sutradara sama produser pun mungkin beda, wkwkwk

Oh ya , masih Ingat gak lagu anak-anak dulu?

Satu .. Satu..
Aku Sayang Ibu..

Dua.. Dua..
Juga sayang Ayah..

Tiga.. Tiga..
Sayang adik kakak

SATU DUA TIGA


SAYANG SEMUANYA…

Nah, saya rasa akan berubah itu lirik kalau dengar hadist ini..

Sobat.. dalam sebuah hadit yang Familiar ditelinga kita yang berbunyi: berbunyi atau bertuliskan?
Dari Abu Hurairah ra, dia menceritakan : ada seorang datang pada Rasulullah SAW seraya berkata : wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak saya berbuat baik?
Rasulullah menjawab : Ibumu. Orang itu bertanya kembali; Lalu Siapa? Ibumu jawab beliau,
Lalu siapa siapa lagi? Tanya orang itu. beliau menjawab: Ibumu. Selanjutnya bertanya: lalu siapa?
Beliau menjawab : bapakmu,” (Muslim, juz IV, 1998:162)


Imam Nawawi menyatakan bahwa hadits diatas memerintahkan agar manusia senantiasa berbuat baik kepada kaum kerabat. Kaum kerabat yang paling berhak mendapatkannya adalah Ibu, itu pun sampai 3 x pengulangan, baru kemudian bapak, dan selanjutnya orang-orang terdekat. Menurut para Ulama, kewajiban berbuat baik pada ibu lebih didahulukan daripada bapak karena
Pengorbanan, Pengabdian, dan kasih sayang ibu lebih banyak daripada bapak. Seorang ibu telah mengandung, menyusui , mendidik, dan melakukan tugas lain (“Uwaidah, 2004: 691).

Tuh kan ternyata pengorbanan Ibu lebih besar , dan bahkan 3 x pengulangan
Jadi liriknya ganti bisa Gan?
 
SATU-SATU
AKU SAYANG IBU

DUA-DUA
JUGA SAYANG IBU

TIGA_TIGA
SAYANG IBU JUGA

SATU DUA TIGA
SAYANG IBU-IBU..

Gubrak… heee just kidding bro dan sist
Baik, karena ini pembahasannya kandungan, jadi saya mencoba  mencari referensi yang berkaitan dengan Topik kali ini, agar tidak terkesan ngelantur,
Semuanya bermula dari sebuah kecelakaan kecil...
 

Sebelum kehamilan tadi terjadi, Rahim ibu sebenarnya telah dipersiapkan melalui beberapa kali siklus haid. Siklus ini pada dasarnya merupakan periode persiapan untuk keterjadian pembuahan dan kehamilan. Siklus ini ditandai oleh peredaran periodic yang keluar dari vagina sebagai akibat pengelupasan selaput lender dari vagina sebagai akibat pengelupasan lender Rahim (Nizomy, 2003 :1). Katanya sih ini merupakan hal yang paling tidak menyenangkan bagi seorang wanita, bahkan pada personal tertentu, haid ini sering disertai rasa sakit yang ringan maupun berat.
Nah ini yang saya maksud durhaka..
Ada istilah yang saya dapatkan
“SIRKULASI UTEROPLASENTER”

Susah ya bilangnya,
Sirkulasi ini terbentuk pada masa kehamilan. Dalam  hal ini, peribahasa “Air Susu dibalas dengan air tuba” atau bahasa Legendanya “Durhaka”
Cocok kalau kita  katakan, meski tidak disadari ataupun yang hany pura-pura sadar atau malah yang gak mau nyadar,
Kronologinya begini
Janin diberi Nutrisi (makanan) dan oksigen oleh sirkulasi darah ibu, tetapi sebaliknya janin membuang sisa metabolism dan karbondioksida ke dalam sirkulasi darah ibu(moored an azzindani 1983: 118). Sisa metabolisme dan karbondioksida ini sebenarnya merupakan racun yang berbahaya bagi tubuh jika tidak dibuang melalui air kencing dan system pernafasan ibu.
          Bahasa ringannya Pengeluaran zat tubuh janin (Kencing, buang air ,buang angin, dan ekspirasi) dilakukan lewat sirkulasi Tadi ke dalam peredaran darah ibu. Semakin tua kehamilan, semakin besar zat ekskeresi yang dibuang ke peredaran darah ibu. 
So…
Kondisi ini akan memperlemah kondisi Ibu kita selama 9 bulan lamanya, itu pun masih nambah perpanjangan 9 hari atau yang kiranya  masih betah bisa lebih 24 jam lagi nunggunya. Subhanallah Ibu , betapa pengorbananmu sangatlah besar untuk anakmu yang ganteng ini..
Kalau kita sering mengaji atau baca Qur’an dengan artinya, sangat banyak referensi-referensi mengenai DUnia Kandungan Ini, padahal zaman dulu Ronsen belum ditemukan, Ilmu pengetahuan pun belum semaju ini,
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman
وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
  Terjemahan
  Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun [1180][2]. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Luqman : 14).

kemudian di surah  Al-ahkaf : 15

ووصينا الانسان بوالديه احسانا حملته امه كرها ووضعته كرها وحمله وفصله
ثلثون شهرا حتى اذا بلغ اشده وبلغ اربعين سنة قال رب او زعني ان اشكر نعمتك التى انعمت علي وعلى والدي وان اعمل صالحا ترضه واصلح لي في ذريتي اني تبت اليك وا ني من المسلمين ١٥

Artinya : 15. "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandung dengan susah paya, dan melahirkannya dengan susah paya (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabilah ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a. "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberikan kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (Al-ahkaf:15)

Kalau lihat wanita yang lagi hamil, mungkin tidak jarang yang melenguh sesak dan napas pendek. Gejala ini dikarenakan usia kehamilan yang makin besar (sekitar 32  minggu ke atas) membuat usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma, sehingga sehingga diafragma kurang  leluasa bergerak (Wiknjosastro, 1991:96) jadi wanita hamil harus bernafas lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang diperlukan, ooh gitu gan..wah kasihan Ibu kita , makin bikin gak enak Ati aja

Wah ternyata Pengorbanan Ibu begitu besar bahkan kata Rasul meski menaikkan haji berkali-kali sambil digendong pun + emas seperti gunung pun gak bakalan sanggup untuk membayar pengorbanan beliau,
Ini masih dalam Kandungan Gan.. Apalagi setelah kandungan...

Referensi :
Husairi, A. 2006: Kontribusi Embriologi dalam penetapan hokum Fiqih Kehamilan. Pustaka Banua. Banjarmasin.
Moore, Kl dan zindani, AMA Az- 1983: the Devoloping Human Clinically Oriented Embryology with Islamic additions Corellation Studies with Qur’an and Hadith. Dar Al-Qiblah, Jeddah.
Muslim. 1998: Shahih Muslim Cetakan I. Dar al-Kutub al-ilmyah, Beirut.
Uwaidah, KM 2004: Fiqih Wanita. Penerjemah: Ghoffar EM, MA.Pustaka Al-Kautsar, Jakarta.
Wiknjosastro, H. 1989: Tenaga Persalinan dalam Wiknkosastro, H dkk (eds.) : Ilmu bedah Kebidanan p.p 19-28. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

2 komentar:

  1. Bagus...mantap...Namun harus diingat...Hamilpun ibadah...bagi seorang wanita yg telah menikah dan mengandung, jika ia ikhlas dan meniatkan agar dapat menghasilkan keturunan yg soleh/sholehah dan berguna bagi agama, maka akan mendapatkan pahala yang sangat besar....Jika pun ia meninggal dunia saat melahirkan, maka ia dinyatakan syahid. Allahu akbar...Kepada muslim dan muslimah, mari jangan menyerah tu mecapai keridhoan Allah n menabung pahala tuk akhirat saat kita masih hidup di dunia ini ei. "Dunia itu adalah ladang akhirat"

    BalasHapus
    Balasan
    1. SIp.. akhi.. buat "BERBAGI ILMUNYA" :) Salam berbagi

      Hapus

MARI KITA SHARING

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...